Posts

Showing posts from January, 2021

[SALAH] “Gereja Haramkan Vaksin kok MUI Halalkan Vaksin?”

Image
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia). Informasi yang salah. Pihak dari PGI maupun KWI memberikan dukungan dan perwakilannya turut mengikuti vaksinasi pertama bersama Presiden Jokowi pada 13 Januari 2021. = = = = = KATEGORI: Konten yang Menyesatkan/Misleading Content = = = = = SUMBER: Facebook https://archive.vn/Ek8vx = = = = = NARASI: “Simak hingga tuntas agar tidak gagal faham… Gereja Haramkan Vaksin kok MUI Halalkan Vaksin? Gereja saja menyerukan tolak vaksin, umat kristiani menolak vaksin… Sementara gerombolan ulama2 garis bengkok yg baru duduk di MUI mengatakan aman dan halal. Mereka tunduk dan manut saja ke rezim yg berkuasa… Waspadalah sayangi nyawa kita!!!” = = = = = PENJELASAN: Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Elsa Said memposting sebuah video dengan narasi yang berisikan klaim bahwa Gereja mengharamkan dan menolak vaksin. Postingan tersebut disukai sebanyak 7 kali, dikomentari sebanyak 1 kali, dan ...

Data Vaksinasi COVID-19 (Update per 31 Januari 2021)

Data Vaksinasi COVID-19 (Update per 31 Januari 2021) from RSS Feed - Berita Terkini https://covid19.go.id/p/berita/data-vaksinasi-covid-19-update-31-januari-2021

Pasien Sembuh Bertambah Lagi Menjadi 862.502 Orang

JAKARTA - Perkembangan harian penanganan COVID-19 per 30 Januari 2021, terus meningkatkan kesembuhan kumulatif. Pasien sembuh bertambah lagi sebanyak 10.242 orang. Penambahan hari ini meningkatkan jumlah kumulatif pasien sembuh COVID-19 menjadi 862.502 orang atau persentasenya sebesar 80,9%.  Untuk penambahan pasien terkonfirmasi positif harian, yakni sebanyak 14.518 kasus. Jumlah kumulatifnya, atau pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga saat ini, mencapai 1.066.313 kasus. Sementara jumlah terkonfirmasi negatif COVID-19 dari hasil periksa laboratorium, hingga saat ini tercatat mencapai 5.058.977 kasus termasuk tambahan hari ini sebanyak 26.111 kasus.  Melihat jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan, per hari ini berjumlah 174.083 kasus dan persentasenya menjadi 16,3%. Lalu, pada pasien meninggal hari ini bertambah sebanyak 210 kasus dan kumulatifnya mencapai 29.728 kasus atau persentasenya di angka 2,8% dari pasien terko...

Masyarakat dan Pemerintah Bersama Tekan Penularan COVID-19 Lewat Protokol Kesehatan

Jakarta, 30 Januari 2021 - Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19) menunjukkan risiko penularan COVID-19 tanpa berperilaku 3M, bisa mencapai 100%. Dengan mencuci tangan risiko tertular turun 35%, ditambah memakai masker kain risikonya turun menjadi 45%, apabila memakai masker bedah menurunkan risiko tertular hingga 70%, lalu ditambah dengan menjaga jarak 1 meter menurunkan risiko hingga 85%. Efektivitas inilah yang mendasari protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak adalah upaya utama untuk dijalankan seluruh masyarakat. Setiap saat, pemerintah selalu menghimbau agar mentaati 3M karena masyarakat juga memiliki peranan penting dalam upaya menekan angka penularan COVID-19. Hal tersebut dibenarkan dr. Muhammad Fajri Adda’I , dokter relawan COVID-19 dan edukator kesehatan, “Kita harus terus bersama-sama dengan pemerintah melakukan kewajiban 3T (Testing, Tracing, Treatment), dan masyarakat menjalankan 3M. Kita sama-sama ambil bagian seba...

Sesudah Vaksinasi, Begini Caranya agar Antibodi Terbentuk Optimal

Vaksinasi COVID-19 membawa harapan baru untuk bisa lebih kuat mencegah penularan infeksi COVID-19. Namun sesudah vaksinasi pun masih harus disiplin menerapkan 3M sampai terbentuknya kekebalan kolektif yang mumpuni dan bisa menghentikan laju si virus. Selain itu, penting juga setelah divaksinasi kita tetap menjaga tubuh tetap fit dan bugar. Badan kuat, virus minggat! Detail: Tipe: Image Format: JPEG Jumlah File: 2 Unduh Materi from RSS Feed - Berita Terkini https://covid19.go.id/p/berita/sesudah-vaksinasi-begini-caranya-agar-antibodi-terbentuk-optimal

Pasien Sembuh COVID-19 Sudah Melebihi 850 Ribu Orang

JAKARTA - Perkembangan harian penanganan COVID-19 per 29 Januari 2021, terus meningkatkan kesembuhan kumulatif. Pasien sembuh bertambah lagi sebanyak 10.138 orang per hari. Penambahan hari ini meningkatkan jumlah kumulatif pasien sembuh Covid-19 menjadi 852.260 orang atau persentasenya sebesar 81%.  Untuk penambahan pasien terkonfirmasi positif harian, yakni sebanyak 13.802 kasus. Jumlah kumulatifnya, atau pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga saat ini, mencapai 1.051.795 kasus. Sementara jumlah terkonfirmasi negatif COVID-19 dari hasil periksa laboratorium, hingga saat ini tercatat mencapai 5.032.866 kasus termasuk tambahan hari ini sebanyak 38.617 kasus.  Melihat jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan, per hari ini berjumlah 170.017 kasus dan persentasenya menjadi 16,2%. Lalu, pada pasien meninggal hari ini bertambah sebanyak 187 kasus dan kumulatifnya mencapai 29.518 kasus atau persentasenya di angka 2,8% dari pasie...

Daerah Jangan Merasa Aman Berada di Zona Oranye 

JAKARTA - Perkembangan peta zonasi risiko per kabupaten/kota tanggal 24 Januari 2021, jumlah daerah zona merah atau risiko jumlahnya menurun dari pekan sebelumnya, yaitu dari 108 menjadi 92 kabupaten/kota. Namun disayangkan, kabupaten/kota tersebut bergeser ke zona oranye atau risiko sedang yang jumlahnya meningkat dari 347 menjadi 363 kabupaten/kota.  Penurunan zona merah ini tidak seperti yang diharapkan. Dikarenakan penurunan minggu ini tidak dibarengi perpindahan kabupaten/kota dari zona oranye ke zona kuning atau risiko rendah, bahkan berpindah ke zona hijau tidak ada kasus baru atau tidak terdampak. "Hal ini sangat disayangkan. Jika kabupaten/kota di zona oranye lengah, maka dimungkinkan dapat berpindah ke zona merah," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku, memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (28/1/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.   Lalu perkembangan pada zona kuning, minggu in...

Satgas Ingatkan Rumah Sakit Bahwa Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Ditanggung Negara

JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 menperingatkan pihak rumah sakit agar menerima pasien Covid-19 yang datang. Hal ini menyusul adanya laporan dari sejumlah media massa, yang mengabarkan ada seorang pasien di Depok, Jawa Barat yang ditolak rumah sakit, bahkan diharuskan membayar uang muka untuk mendapatkan ruang isolasi.  "Keadaan ini tidak bisa dibenarkan. Seperti yang selalu disampaikan, perawatan terkait Covid-19, sepenuhnya ditanggung negara, atau pemerintah," tegas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers di Gedung BNPB, Kamis (28/1/2021) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.  Pihaknya menghimbau agar rumah sakit dapat mengikuti aturan pemerintah dalam menangani pasien Covid-19. Jika tidak diindahkan pihak rumah sakit, ada sanksi yang akan dijatuhkan, apabila terbukti adanya pelanggaran atas aturan tersebut.  Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 terus memonito...

Mencapai Herd Immunity Dengan  Membiarkan Penularan Virus Covid-19 Adalah Keliru

JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meluruskan anggapan di masyarakat, yang menyatakan bahwa kekebalan komunitas atau herd immunity dapat dicapai dengan membiarkan orang yang terkena Covid-19 sembuh sendiri Sehingga kekebalan tubuh akan tercipta dengan sendirinya.  "Membiarkan orang sakit menjadi kebal dengan sendirinya, adalah keliru. Hal ini telah ditegaskan WHO (World Health Organization) sejak Oktober 2020," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengabarkan perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (28/1/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.  Penegasan WHO menyatakan bahwa herd immunity adalah konsep yang digunakan untuk pelaksanaan program vaksinasi ketika masyarakat di suatu daerah tertentu, dapat terlindungi ketika sebagian besar populasinya  telah divaksin. "Sehingga perlu ditegaskan, bahwa kekebalan komunitas dapat terbentuk dengan melindungi populasi dari virus, bukan dengan sengaja membiarkan...

Satgas Ingatkan Fokus Penanganan Menurunkan Kasus Aktif

JAKARTA - Saat ini virus Covid-19 sudah menulari lebih dari satu juta penduduk Indonesia. Tepatnya per 26 Januari 2021 lalu, jumlah kumulatif atau penduduk yang pernah terinfeksi Covid-19 sudah mencapai angka 1.012.350 kasus. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa angka 1 juta tersebut juga menggambarkan laju penularan yang cukup tinggi dan akan cenderung terus bertambah.  Namun, yang perlu menjadi perhatian, dari jumlah tersebut masih terdapat kasus aktif sebanyak 162.617 kasus atau 16,44% (Per 24 Januari 2021). Yakni sebagian masyarakat yang masih membutuhkan perawatan medis. "Persentase (kasus aktif) ini adalah sebuah ancaman, jika tidak dikendalikan dengan baik, maka akan semakin tinggi pula jumlah penduduk Indonesia yang tertular Covid-19," jelasnya membuka keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (28/1/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.  Untuk itu, ia menambahkan, semua pih...

Masyarakat Diminta Tidak Meragukan Manfaat Vaksinasi 

JAKARTA - Pemerintah telah melaksanakan program vaksinasi Covid-19 tahap II pada Rabu (27/1/2021). Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa dirinya termasuk Presiden Joko Widodo sebagai penerima vaksin perdana, sejauh ini tidak mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).  "Saya bersama presiden dan beberapa penerima vaksin perdana, telah menyelesaikan proses vaksinasi tanpa efek samping berati apapun hingga detik ini. Oleh karena itu saya tekankan, untuk masyarakat tidak ragu mengikuti proses vaksinasi, karena peran satu orang sangat berarti membentuk kekebalan secara bertahap," Wiku memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (28/1/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.  Dalam perkembangannya per 26 Januari 2021, program vaksinasi bertahap telah diterima oleh 193.909 orang tenaga kesehatan, termasuk beberapa perwakilan penerima vaksin perdana. Sejumlah kelompok masyarakat pe...

Perpanjangan PPKM Harus Dapat Menurunkan Kasus Aktif 

JAKARTA - Hasil evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap I belum memperlihatkan secara menyeluruh dari dampak yang diharapkan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan evaluasi dilakukan terhadap indikator-indikator PPKM seperti perkembangan kasus aktif, tren kematian, tren kesembuhan, tren bed occupancy ratio (BOR) dan tren kepatuhan protokol kesehatan.  "Pentingnya perhatian diberikan pada kasus aktif. Terlihat disini bahwa secara umum jumlah kasus aktif mengalami fluktuasi," jelasnya dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (28/1/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.  Melihat lebih dekat indikator-indikator PPKM pada  77 kabupaten/kota yang menerapkannya, sebanyak 64 kabupaten/kota mengalami persentase tren kasus aktif meningkat, 54 kabupaten/kota dengan tren kematian persentasenya menurun, dan 21 kabupaten/kota dengan tren kesembuhan persentasenya menin...

Cegah Penularan Covid-19 Untuk Mengurangi Beban Fasilitas Kesehatan

JAKARTA - Perkembangan terkini pada kasus positif Covid-19 per 28 Januari bertambah sebanyak 13.695 kasus dengan jumlah kasus aktif 166.540 kasus atau persentasenya 16% dibandingkan rata-rata dunia 25,53%. Jumlah kesembuhan sebanyak 842.122 kasus atau 81% dibandingkan rata-rata dunia 72,30%. Pada kasus meninggal sebanyak 29.331 kasus atau 2,8% dibandingkan rata-rata dunia 2,15%.  Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menekankan pada jumlah kasus aktif, dimana angka itu mewakili masyarakat yang masih membutuhkan perawatan medis yang maksimal untuk mencapai kesembuhan. Namun, nyatanya ketersediaan tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan  yang ada saat ini sekitar 81 ribu.  "Atau (tempat tidur) hanya setengah dari kasus yang ada. Ditambah lagi, jumlah tenaga kesehatan yang terbatas," jelasnya memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (28/1/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden....

Presiden Joko Widodo Terima Dosis Kedua Vaksin COVID-19

Presiden RI Joko Widodo menerima dosis kedua, Rabu (21/01/2021), di halaman Istana Kepresidenan di Jakarta selang 14 hari setelah menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama. Selain itu, penyuntikan vaksin COVID-19 dosis kedua ini juga diikuti oleh perwakilan dari tenaga kesehatan, TNI, POLRI, pemuka agama, guru, anak muda, pengusaha, buruh, dan pedagang yang juga sudah menerima dosis pertamanya 2 minggu yang lalu. Proses vaksinasi COVID-19 akan terus berjalan hingga setidaknya 15 bulan ke depan. Presiden kembali mengingatkan agar pelaksanaan vaksinasi harus berjalan seiring dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, agar pandemi lekas usai. Detail: Tipe: Image Format: JPEG Jumlah File: 3 Unduh Materi from RSS Feed - Berita Terkini https://covid19.go.id/p/berita/presiden-joko-widodo-terima-dosis-kedua-vaksin-covid-19

Pasien Sembuh Terus Meningkat Mencapai 10.974 Orang Per Hari

JAKARTA - Perkembangan harian penanganan COVID-19 per 27 Januari 2021, terus meningkatkan kesembuhan harian. Pasien sembuh meningkat lagi menjadi 10.974 orang per hari. Penambahan hari ini meningkatkan jumlah kumulatif  pasien sembuh COVID-19 menjadi 831.330 orang atau persentasenya sebesar 81,2%.  Untuk penambahan pasien terkonfirmasi positif harian, yakni sebanyak 11.948 kasus. Jumlah kumulatifnya, atau pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga saat ini, mencapai 1.024.298 kasus. Sementara jumlah terkonfirmasi negatif COVID-19 dari hasil periksa laboratorium, hingga saat ini tercatat mencapai 4.953.830 kasus termasuk tambahan hari ini sebanyak 34.543 kasus.  Melihat jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan, per hari ini berjumlah 164.113 kasus dan persentasenya menjadi 16,0%. Lalu, pada pasien meninggal hari ini bertambah sebanyak 387 kasus dan kumulatifnya mencapai 28.855 kasus atau persentasenya di angka 2,8% dari p...

Banyak Hoaks COVID-19, Masyarakat Harus Saring Info yang Diterima

Jakarta, 26 Januari 2021 . Kondisi penyebaran informasi salah atau hoaks di era digital penyebarannya sangat masif, termasuk yang berkaitan dengan pandemi COVID-19 yang berlangsung saat ini. Kondisi diperparah karena masih ada oknum tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja membuat dan menyebarkan hoaks.  Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyampaikan, “Sejak pandemi COVID-19 menyentuh Indonesia Maret 2020 lalu, ada 1387 jenis hoaks yang teridentifikasi,” terangnya dalam Dialog Produktif bertema Tolak dan Waspada Hoaks, yang diselenggarakan Komite Penanganan  COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (26/1). Apabila bersifat kesalahan informasi yang tidak sampai mengganggu ketertiban umum, Kominfo memberikan stempel hoaks dan kembali menyebarkan informasi mengenai kekeliruan itu pada masyarakat. Selain itu, langkah lain yang diambil adalah dengan cara men-take down atau menghapus dari sosial...

Rumah Sakit Tambah Alokasi Kamar Pasien COVID-19 Hingga 40%

Jakarta, 27 Januari 2021 - Setelah libur panjang natal dan tahun baru yang lalu, terjadi kenaikan pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Sejak awal pandemi hingga Kamis (26/1) jumlahnya menjadi 1.012.350 pasien. Dampaknya, Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Indonesia sudah mencapai 63,66%. Secara nasional ketersediaan tempat tidur bagi pasien positif COVID-19 masih ada, hanya saja apabila dilihat secara kota per kota seperti di Provinsi DKI Jakarta dan Banten, BOR telah mencapai di atas 80%. Mengatasi situasi tersebut, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun mengizinkan seluruh rumah sakit di Indonesia, termasuk rumah sakit swasta untuk membuka layanan pasien COVID-19 sejauh memenuhi standar Kemenkes dan memiliki sarana dan fasilitas memadai. Sampai kini sudah tercatat lebih dari 1.600 rumah sakit yang membuka layanan bagi pasien COVID-19. Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp. THT-KL(K), MARS, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes menyampaikan, “Khususnya di rum...

[SALAH] Minum Air Kelapa Sebagai Penangkal Racun Usai Divaksin

Image
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga). Klaim yang salah. Vaksin tidak mengandung racun. Menurut juru bicara program vaksinasi COVID-19 dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kedua hal tersebut tidak berhubungan. Vaksin COVID-19 Sinovac tidak mengandung racun sehingga tidak perlu dinetralkan dengan air kelapa. Adapun air kelapa sendiri juga tidak dapat menetralkan racun. Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI. ==== KATEGORI: Konten yang Menyesatkan ==== SUMBER: Facebook http://archive.vn/E1EsY ==== NARASI: Produksi SINOVAC Buat anggota grup tretan sedejeh yg sudah diVaksin karena dapat undangan, mohon siapkan kelapa ijo jgn lupa, Bagi yg belum diVaksin persiapkan diri, Insya ALLAH air klapa ijob bisa jadi penawar effect racun Vaksin, Amin Ya Robbal Alamin ==== PENJELASAN: Akun Facebook bernama Agok membagikan postingan yang mengklaim bahwa air kelapa dapat digunakan sebagai penangkal racun vaksin COVID-19. Narasi serupa juga beredar di WAG (Wh...

Analisis Data COVID-19 Indonesia (Update Per 24 Januari 2021)

Alur dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data yang berasal dari Kementerian Kesehatan. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menerima data konfirmasi kasus positif dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) dengan sistem  New All Record  yang kemudian diverifikasi oleh  Public Health Emergency Operating Center  (PHEOC) dan dikirimkan melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan. Data individual dari Pusdatin Kementerian Kesehatan masuk ke sistem Bersatu Lawan COVID (BLC) di bawah Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan diterima setiap hari. Data individual pasien di rumah sakit (termasuk OTG, ODP, PDP, positif yang kini disebut kasus suspek dan terkonfirmasi) didapatkan melalui sistem RS Online yang dikelola oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan dan dikirimkan oleh Pusdatin Kemenkes. Data COVID-19 bersifat sangat dinamis sehingga dapat berubah sesuai dengan hasil verifikasi yang...

Monitoring Kepatuhan Protokol Kesehatan Tingkat Nasional (Update Per 24 Januari 2021)

Alur dan Sumber data Data monitoring perubahan perilaku didapatkan berdasarkan laporan real-time para personil TNI, POLRI, dan duta perubahan perilaku menggunakan aplikasi perubahan perilaku yang tersambung dengan sistem Bersatu Lawan Covid-19 (BLC): satu data Covid-19 Nasional. Data dikirimkan secara real-time pada lokasi titik-titik kerumunan yang mencakup pasar, tempat wisata, jalan umum, tempat olahraga publik/RPTRA, rumah atau wilayah pemukiman, restoran/kedai, kantor, mall, stasiun, bandara, terminal, sekolah, dan lainnya. Laporan yang dikirimkan mencantumkan foto hasil pemantauan. Laporan personil dapat dilihat dan dievaluasi secara berjenjang sesuai dengan wilayah kerja satuan (contoh TNI: Kodam, Korem, Kodim, dan jajarannya, serta POLRI: Polda, Polres, Polsek, dan jajarannya). Data yang tertuang pada laporan ini merupakan gabungan pelaporan seluruh personil TNI, POLRI, dan duta perubahan perilaku di seluruh wilayah Indonesia dan dievaluasi secara mingguan. Pelaporan i...

[SALAH] Kumham Hapus Sanksi Pidana setelah Anak Buah Megawati Tolak Vaksin

Image
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta). Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, hal tersebut sudah dibantah oleh Menteri Hukum dan HAM dan sanksi yang diberikan berupa sanksi administratif bukan sanksi pidana. Selengkapnya pada penjelasan! = = = = = KATEGORI: Konten yang Menyesatkan = = = = = SUMBER: Facebook https://archive.vn/ptWH9 = = = = = NARASI: Dalam gambar “Usai Anak Buah Megawati Tolak Divaksin, Kumham Lansung Hapus Sanksi Pidana” Caption postingan “Cemen.!!! Negara kalah samas sorang nenek yang merasah bangg sbagai anak peka’ih” = = = = = PENJELASAN: Akun Facebook bernama Muhammad Saisal pada 19 Januari 2021 memposting sebuah gambar yang terdapat narasi bahwa sanksi pidana jika menolak divaksin telah dihapus oleh Kumham setelah anak buah Megawati menolak divaksin. Setelah ditelusuri, melansir dari wartakota.tribunnews.com Menteri Hukum dan HAM membantah terkait informasi sanksi pidana bagi warga masyarakat yan...

Pasien Sembuh COVID-19 Terus Bertambah Hingga Mencapai 820.356 Orang

JAKARTA - Perkembangan harian penanganan COVID-19 per 26 Januari 2021, jumlah pasien sembuh masih melebihi 10 ribu orang per hari atau tepatnya 10.868 orang. Penambahan harian ini kembali meningkat dari angka tertinggi sebelumnya yaitu 10.678 orang per hari. Dengan penambahan hari ini, semakin meningkatkan kesembuhan kumulatif mencapai 820.356 orang atau persentasenya  sebesar 81%.  Untuk penambahan pasien terkonfirmasi positif harian, yakni sebanyak 13.094 kasus. Jumlah kumulatifnya, atau pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga saat ini, mencapai 1.012.350 kasus. Sementara jumlah terkonfirmasi negatif COVID-19 dari hasil periksa laboratorium, hingga saat ini tercatat mencapai 4.919.287 kasus termasuk tambahan hari ini sebanyak 35.003 kasus.  Melihat jumlah kasus aktif atau pasien yang masih membutuhkan perawatan, per hari ini berjumlah 163.526 kasus dan persentasenya menjadi 16,2%. Lalu, pada pasien meninggal hari ini bertambah sebanyak 3...

[SALAH] Karena Disuntik Vaksin, Dokter di Palembang Meninggal

Image
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara) Faktanya dokter yang meninggal bukan karena disuntik vaksin. Hasil visum menunjukkan bahwa dokter tersebut meninggal karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung. Selengkapnya ada di penjelasan. ==== [KATEGORI]: MISLEADING CONTEN/Konten Menyesatkan ===== [SUMBER]: FACEBOOK archive.vn/Di5KW ===== [NARASI]: ALLAHUMMAGHFIRLAHU Semalam sahabatku (dokter, 49 thn) ditemukan wafat di mobilnya. Kamis kemarin ia divaksin. Ia tidak punya comorbid & tak ada riwayat dirawat di rumah sakit. Apakah ini ada hubungannya dgn vaksin? Perlu penjelasan dari dinkes kota sebagai penanggungjawab vaksin sekaligus lembaga di mana sahabatku mengabdi. Sebagai dokter saya sdh bilang bhw pemberian vaksin atau obat apapun harus benar2 ilmiah dg jaminan safety & efficacy yg baik. Tidak ada yg kebetulan di dunia ini dan tidak ada mushibah termasuk kematian kecuali sudah digariskan oleh Allah. Manusia diberi kebebasan b...